Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono hadiri deklarasi penolakan radikalisme dan kekerasan terhadap pemuka agama bersama seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan se kabupaten ngawi tahun 2018 di Gedung Kesenian Kabupaten Ngawi. Selasa(06/03).
Pada acara yang diselenggarakan kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ngawi bekerjasama dengan Kodim 0805 Ngawi dan Polres Ngawi ini Budi Sulistyono menegaskan bahwa deklarasi yang disampaikan oleh semua elemen masyarakat dan semua pemuka agama di Kabupaten Ngawi tidak sebatas dokumen mati. Tetapi benar-benar diikuti tindakan nyata yang terintegrasi agar ada ketegasan dalam menjaga kedamaian masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi. “Deklarasi yang dilakukan ini menjadi satu bentuk antisipasi dan pencegahan yang kita lakukan dalam menjaga kamtibmas jelang kegiatan politik. Selain itu kita ingin mengoptimalkan para Bhabinkamtibmas selalu berkoordinasi dengan kepala desa maupun para Babinsa. Jika ada permasalahan dibawah untuk segera diselesaikan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di Ngawi ini juga mempertegas bahwa radikalisme dan kekerasan terhadap semua tokoh maupun pemuka agama dan masyarakat demikian juga kepada siapa saja itu sangat tidak dibenarkan di negara kita yang damai ini. Deklarasi damai harus diimbangi dengan komitmen semua warga masyarakat jangan terpancing oleh aksi provokasi maupun isu-isu negative khususnya di media social. “Mari kita bersama menjaga kedaulatan NKRI dengan kegiatan yang positif,” himbaunya. (By)