Dalam rangka menciptakan lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, SMK PGRI 1 Ngawi yang teletak di Jln. Rajawali No.32 Beran 1 Ngawi menggelar Karya Green Enterpreneurship, di Auditorium SMK PGRI 1 Ngawi pada Selasa, 24 Oktober 2023, yang menghadirkan dua narasumber, Yosef Dannik, KS.PI, M.Eng Kabid Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Ngawi, dan Juli Kuswanto, SH, Direktur Bank Sampah Sapujagat Magetan.
Farid Sampul Hadi, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMK PGRI 1 Ngawi mengatakan gelar green enterpreneursip ini merupakan bagian dari program pengembangan mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) SMK PGRI 1 Ngawi.
“Di SMK PGRI 1 Ngawi ada jam Projek Kreatif dan Kewirausahaan yang bukan berupa mata pelajaran teori, tapi praktik membuat projek based learning sesuai dengan potensinya. Anak-anak membuat projek kreatif didampingi guru dengan melihat potensi wilayah atau kearifan lokal, mendukung UMKM lokal, dan membuat produk yang diminati masyarakat melalui projek based learning. Lalu ada juga Teaching Factory sebagai inkubator untuk kewirausahaan bagi peserta didik,” ungkapnya.
Dikatakannya, SMK PGRI 1 Ngawi tidak hanya menyiapkan lulusannya agar menjadi anak muda yang siap kerja dengan keahlian dijurusannya masing-masing. Namun lulusan SMK PGRI 1 Ngawi juga disiapkan agar menjadi entrepreneur.
“Sekolah kami juga mempunyai slogan BMW yang diartikan dengan kata Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha, dan sudah menjadi barometer pada tujuan utama pendidikan dan pelatihan untuk lulusan SMK PGRI 1 Ngawi,” terangnya.
Farid Samsul Hadi mengaku, meskipun siswa sekolahnya mayoritas dari luar kota tidak ingin anak didiknya hanya menjadi pekerja semata. Namun juga memiliki jiwa entepreneurship. Salah satunya dengan menggelar karya green entrepreneurship.
Lebih lanjut Farid Samsul Hadi menjelaskan, dengan diadakannya acara tersebut agar para siswa-siwi lebih mengenal kewirausahaan, tanpa meninggalkan kepedulian terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, tema yang diangkat ‘green enterpreneurship’, juga dimaksudkan sebagai ajang pendalaman dan tukar pikiran terkait kendala-kendala yang ada pada kelompok wirausaha siswa di SMK PGRI 1 Ngawi.
Wirausaha yang baik untuk pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang kerja, tetapi juga seorang wirausaha harus peduli dengan alam, tetapi pemanfaatan sumber daya manusia yang ada.
“Semoga program ini dapat mendorong kreativitas siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan jumlah siswa yang berwirausaha setelah lulus dari SMK, serta meningkatkan soft-skill lulusan SMK melalui pembelajaran projek kreatif dan kewirausahaan,” ungkapnya.
SMK tujuan utamanya mencetak tenaga-tenaga kerja terampil yang siap pakai dan SMK PGRI 1 Ngawi terus berupaya meningkatkan kompetnsi para siswa pada bidangnya masing-masing.
Sementara, Juli Kuswanto, SH Direktur Bank Sampah Sapu Jagad Magetan mengatakan, bahwa dengan gelar karya green entrepreneurship di SMK PGR 1 Ngawi untuk membekali para siswa-siswinya setelah lulus bisa memiliki jiwa entrepreneur yang handal dan bisa membuka peluang usaha.
Dikatakannya, pentingnya para pelajar SMK PGRI 1 Ngawi di edukasi biar menjadi wiraswasta yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sebagai entrepreneur yang kreatif dan inovatif. Meskipun hanya dengan memanfaatkan limbah sampah plastik.
“Jadi bagaimana caranya mereka bisa mendapat bahan limbah sampah plastik dan langsung mempraktikan membuat sebuah produk daur ulang yang bisa menghasilkan uang,” bebernya. (Har)