Ngobrol bersama Sunarni di ruang kerjanya, sangat menarik sekali, disaat kita menyoal masalah pembangunan yang ada di desa. ” Membangun itu mudah, yang silit mempertahankan dan merawat bangunan tersebut, ” ujarnya.
Sebagai kepala desa Gemarang, ia sangat bisa memahami dan merasakan apa yang diharap warganya, adakalanya ada yang mendukung serta berperan aktif dalam pembangunan di desanya tetapi juga ada sebagian kecil yang nimbrung saja, hal yang wajar,” katanya sambil terseyum.
Dalam hal pembangunan di tahun 2024, Sunarni mengatakan sesuai dengan hasil musrenbangdes tahun 2023, pembangunan tetap diutamakan pada pembangunan jalan poros desa, menuju Dusun Jambe, Dusun Panjen dan Dusun Salak.
Ia juga menjelaskan selain program tahun 2024, saat ini desa Gemarang intens mengimplementasikan bantuan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R )bantuan dari pemerintah yang diterima tahun 2021, senilai Rp 600.000.000,00 ( enam ratus juta rupiah) yang dialokasikan berupa gendung, mesin pencacah sampah pembuatan kompos, serta sepeda motor roda 3, sebagai pengangkut sampah dari rumah warga menuju ke tempat pembuangan sampah ( TPS3R).
Menurut Sunarni, program TPS3R dengan tata kelola yang baik berdampak pada lingkungan yang sehat juga dapat meningkatkan perekonomian warga, dengan mengolah sampah organik, TPS3R mampu mengubah sampah menjadi pupuk kompos yang bernilai ekonomis. ” Sampah plastic bisa dijadikan kerajinan sedang residunya di ambil ole Dinas Lingkungan Hidup, dibuang di TPA Ngawi. Dan pelaksanaan TPS3R bukan berarti mulus dalam perjalanannya, kendala itu pasti ada, tapi semua bisa kami atasi dengan rembuk bersama, contoh sedikit kendala yang ada, berkaitan iuran warga untuk memungut atau mengambil sampah oleh petugas,” hal ini sepele sebenarnya, tapi berdampak pada kinerja petugas, ” ungkapnya disela tawa ringannya. ( Wid )