Pemerintah Desa (Pemdes) Jaten, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, membangun rumah pupuk organik tahap 2 di Dusun Jetis Rt.03 Rw.03. Pembangunan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik bagi para petani di Desa Jaten khususnya Dusun Jetis. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Jaten, Suwadji, kepada Spektroem, Selasa 25 Juni 2024.
Rumah pupuk organik dengan volume 6 X 10 meter ini dibangun dengan anggaran Rp.116.134.000,- yang bersumber dari Dana Desa (DD) Ketahanan Pangan tahun 2024. Suwadji berharap dengan adanya rumah pupuk organik ini, para petani di desanya dapat memproduksi pupuk organik sendiri untuk memenuhi kebutuhan tanaman mereka.
“Dengan adanya rumah pupuk organik ini, diharapkan para petani di desa kami dapat memproduksi pupuk organik sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk kimia,” ujar Suwadji.
Suwadji menambahkan, Pemkab Ngawi memang sedang menggaungkan gerakan untuk beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Hal ini karena pupuk organik memiliki banyak keuntungan, seperti harganya yang lebih murah dan ramah lingkungan.
“Pupuk organik ini lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu, pupuk organik juga lebih ramah lingkungan dan tidak mencemari tanah,” jelas Suwadji.
Dengan menggunakan pupuk organik, diharapkan hasil panen para petani akan lebih meningkat dan kualitasnya pun lebih baik.
Suwadji berharap dengan adanya rumah pupuk organik ini, para petani di Desa Jaten dapat lebih mudah untuk mendapatkan pupuk organik dan beralih dari penggunaan pupuk kimia.
Pembangunan rumah pupuk organik ini merupakan salah satu upaya Pemdes Jaten untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di desanya. Selain membangun rumah pupuk organik, pemdes juga membangun talut penahan tanah sepanjang 60 meter yang mengarah ke rumah pupuk organik.
Suwadji menjelaskan bahwa pembagunan talut penahan tanah ini dimaksudkan untuk mempermudah akses para petani dalam mengangkut bahan baku dan pupuk organik ke rumah pupuk.
“Sebelumnya, jalan menuju rumah pupuk organik ini cukup sulit dilewati oleh kendaraan. Dengan adanya talut ini akses jalan lebih mudah dan aman bagi para petani,” ungkapnya.
Pembangunan talut penahan tanah ini merupakan bagian dari komitmen pemdes dalam mendukung para petani dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
“Kami ingin para petani di Desa Jaten dapat bekerja dengan mudah dan nyaman,” kata Suwadji. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka.
Pemkab Ngawi mengajak para petani di seluruh wilayahnya untuk beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Hal ini demi mewujudkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Mari kita bersama-sama dukung gerakan beralih ke pupuk organik untuk mewujudkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan!” pungkas Suwadji. (Nof)