DESA SELOPURO SIAP ISI PERANGKAT YANG KOSONG

“Tidak ada yang tidak bisa”, menjadi filosofi Narno kepala desa Selopuro kecamatan Pitu kabupaten Ngawi dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa. ” Sesuatu permasalahan yang muncul akan mudah terselesaikan asal kita mau duduk bersama,” ujarnya.

Narno
Kades Selopuro

Sosok yang bersahaja inipun menceritakan dinamika selama menjadi kepala desa, ia menyadari kondisi desanya masih jauh dibanding desa lainnya, dalam dunia pertanian lahan olahan kurang menjanjikan hasil, dengan adanya situasi seperti itu maka banyak penduduknya keluar dari desa untuk mencari pekerjaan. Namun sejak bergulirnya ADD dan DD mampu memberikan kontribusi penghasilan warga. “Apalagi sekarang ada program Padat Karya Tunai (PKT), sangat menolong sekali. 30 persen dari anggaran yang terakumulasi dalam pembangunan dialokasikan untuk pemberdayaan peningkatan ekonomi rakyat, ” ujarnya,

“Pengalaman kemarin dalam pelaksanaan pengerjaan infrastruktur, pekerjaan selesai kita hitung masih ada sisa 6%, kalau kita nominalkan ada kisaran 30 juta. Dengan adanya sisa tersebut mendasar hasil rembugan dengan perangkat,Tim Pelaksana Kegiatan dan lembaga yang ada baik itu LMD maupun BPD kita sepakat digunakan pemeliharaan jalan desa, semisal pembersihan rumput di sekitar jalan, menata posisi paving yang amblas atau miring karena diliwati kendaraan besar dan lain sebagainya,” kata Narno.

Ia juga menyampaikan bahwa sebentar lagi Pemerintah Desa Selopuro akan punya hajat, pengisian perangkat yang kosong, Kaur perencanaan dan Keuangan. Ujian rencana akan dilaksanakan tanggal 21 maret 2019. Untuk pendaftaran ditutup tanggal 19 februari 2019. ” Hingga hari ini ( 22/2 ) sudah ada 20 pendaftar, mungkin bisa tambah,” kata Narno.

Dengan lugas Narno mengatakan bahwa persiapan pelaksanaan sudah siap, tinggal menentukan tempat ujiannya. Usulan di SMKN 1Pitu. “Yang jadi permasalahan saat ini adalah keuangan, dari mana dana itu ? mengingat kalu kita mengambil dari APBDes jelas tidak mungkin, sedang untuk PAD Selopuro sama sekali tidak ada. Akhirnya kami bermusyawarah dan sepakat, menyewakan bengkok desa untuk membiayai rekrutmen Kaur. Ia berharap dengan adanya ujian tersebut yang lolos benar – benar mempunyai kualitas, mumpuni dalam pekerjaan, tanggap dan peka terhadap situasi serta lingkungan. “Semua materi ujian selain pengetahuan umum juga ada materi kepemerintahan dan komputer. Diharapkan pelaksanaan ujian perangkat desa benar- benar murni tanpa ada muatan maupun intervensi dari luar, disitu kredibiltas pantia benar-benar dipertaruhkan akan independensinya. Saya yakin itu akan terlaksana dengan baik, mohon doa untuk suksesnya kegiatan tersebut,” pungkasnya. (Wid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *