Panen raya di dusun Kuncen, Desa Sidomakmur Kecamatan Widodaren terasa sangat berbeda dibanding tahun – tahun lalu. Kali ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ( DKPP ) Ngawi menggandeng Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata untuk kegiatan tersebut. (26/7 )
Dalam sambutannya, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, ST, MH menargetkan kapasitas produksi gabah petani di tahun 2022 ini sama seperti tahun sebelumnya. Yakni mencapai 920 ribu ton, akumulasi dalam satu tahun. “Tahun ini diharapkan produksi gabah sama seperti biasanya, 920 ribu ton setiap tahunnya,” katanya.
Ia juga mengatakan, untuk tetap menjaga produksi gabah bukanlah tanpa alasan. Mengingat Kabupaten Ngawi saat ini menjadi salah satu daerah lumbung pangan. Produksi gabah petani Ngawi terbesar nomor 3 tingkat nasional, dan.peringkat 1 di Jawa Timur, maka Ony produksi gabah petani Ngawi yang tinggi itu bukan lagi karena bergantung pada pupuk kimia sintetis. Secara bertahap, paradigma pertanian konvensional diharapkan bisa bergeser menuju pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. “ Kegiatan ini sebagai upaya menjawab tantangan terhadap kelangkaan pupuk subsidi sekaligus mengembalikan ekologi tanah, Kita harus mulai kembali bertani dengan sistem kemandirian ramah lingkungan (organik) berkelanjutan, yang bonusnya biaya produksi rendah, pola tanam hebat dengan hasil beras yang lebih sehat dan harganya mahal,” tegas Ony.
Sementara Kepala DKPP Ngawi, Supardi mengatakan bahwa kegiatan panen raya yang menggandeng Didas Pendidikan dan Dinas Pariwisata ini diharap bisa menjadi embrio bagi anak didik untuk mengenal dunia pertanian sedang korelasi dengan dunia pariwisata, saat panen raya tersebut juga ditampilkan sebuah sendratari dengan judul Dewi Sri Oncat, yang dibawakan oleh anak – anak SMPN 3 bersama sanggar Omah Joglo. Suatu karya seni yang tertata sangat apik. ( Wid )