Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi berkomitmen melakukan rehabilitasi terhadap tujuh jembatan pada tahun 2019 ini. Rehab itu dilakukan karena melihat kondisi jembatan sekarang kurang layak. Selain itu sebagai pemenuhan kebutuhan infrastruktur sekaligus memperlancar laju pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Ir. Hadi Suroso, MT melalui Sekretaris Dinas PUPR, Hari Handoko, SP, MSi saat ditemui Spektroem mengatakan bahwa keberhasilan sebuah pemerintahan, salah satunya dinilai dari baik tidaknya infrastruktur yang ada. Sebab keberadaan infrastrktur di suatu daerah, utamanya sarana transportasi akan mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat yang ada di daerah tersebut.
“Jika infrastruktur, seperti jalan dan jembatannya sudah baik maka akan memperlancar pertumbuhan ekonomi, dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakatnya. Terkait hal tersebut, maka Dinas PUPR Ngawi memprioritaskan salah satu programnya adalah pemeliharaan jalan dan jembatan,” papar Hari Handoko.
Sementara Plt. Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Mohammad Sadli, ST, MT mengatakan, pada tahun ini ada sebanyak tujuh jembatan yang masuk dalam program rehabilitasi. Ketujuhnya diantaranya, Jembatan Dungus Kecamatan Ngawi, Jembatan Patalan Kecamatan Kendal, Jembatan Brangkal Kecamatan Padas, Jembatan Gempol Kecamatan Karangjati, Jembatan Gebung Kecamatan Kedunggalar, Jembatan Gunung Tangis Kecamatan Sine, dan Jembatan Pacing Kecamatan Kasreman.
Dijelaskannya, Pemkab Ngawi telah menyediakan anggaran program rehabilitasi ketujuh jembatan tersebut. Masing-masing jembatan mendapatkan dana berbeda. Untuk anggaran yang terbesar yaitu peningkatan Jembatan Kasreman-Pacing di Kecamatan Kasreman sebesar Rp. 3,1 miliar dan terendah Jembatan Gebung di Kecamatan Kedunggakar sebesar Rp. 1,2 miliar.
Dwi Miyatno W, ST, MM selaku Kasi Peningkatan Jembatan DPUPR Ngawi mengatakan, pembangunan Jembatan Gunung Tangis yang berada di ruas jalan Sine-Pocol menggunakan anggaran APBD 2019, dan pembangunan jembatan tersebut sangat berdampak positif bagi kehidupan masyarakat untuk kelancaran roda perekonomian mereka dan kegiatan sosial masyarakat.
“Apalagi Jembatan Gunung Tangis juga sebagai sarana transportasi pintu masuk kabupaten Ngawi sebelah selatan dengan wilayah kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, tentunya masyarakat sangat membutuhkan jembatan Gunung Tangis itu dibangun mengingat usianya sudah tua dan tidak mampu dilewati kendaraan bermuatan berat,” ujar Dwi.
Sementara, Esti Kurniawati, ST, selaku Kasi Pemeliharaan Jembatan, mengatakan untuk Jembatan Dungus yang lokasinya di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi bentuk rehabilitasi yang akan dilakukan adalah bagian lantai jembatan saja, mengganti konstruksi lama yang menggunakan balok kayu menjadi plat beton. Kerangka atas dan penyangga tetap karena masih layak dipakai kembali.
Lanjut Esti, kontruksi plat beton mendasar rekomendasi tim ahli dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Bandung. Selain pemasangan plat beton juga ada penambahan selimut beton yang terletak di pilar tengah.
“Esti berharap pengerjaan Jembatan Dungus bisa diselesaikan tepat waktu, agar segera dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat,” pungkasnya. (Nof)