Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Ngawi ajak anak-anak sekolah dasar untuk belajar dan mengenal sejarah melaui program “ Tour The Museum Trinil” di desa Kawu kecamatan kedunggalar.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas P dan K Ngawi, Nurwahyudi, S.Pd mengatakan “Tour the Moseum Trinil” ini bertujuan untuk mengenalkan Museum Trinil lebih luas serta mengenalkan sejarah peradaban purba kepada anak-anak. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu mensukseskan program pembelajaran P5 dalam kurikulum merdeka yaitu project penguatan profil pelajar Pancasila.
“Jadi, pembelajaran pembentukan karakter anak tidak hanya dikelas tetapi juga dengan metode belajar diluar kelas (Outingclass). Anak-anak bisa lebih aktif dan lebih kompak dan bisa berkolaborasi dengan teman-teman dari sekolah lain,” kata Nurwahyudi.
Pun pada hari rabu lalu ( 11/10 ), anak-anak terlihat antusias mendengarkan penjelasan petugas pemandu dari Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) yang menerangkan tentang fosil-fosil purba yang tersimpan di Museum, membuat pelajar mendapatkan gambaran tentang kehidupan masa purba di museum Trinil. Petugas di sana juga menjelaskan dengan rinci peran peneliti belanda Eugene Dubois sebagai penemu fosil kera berdiri tegak yang disebut phythecantrhopus erectus itu.
Usai berkeliling bersama pemandu, ada sesi tanya jawab dan bagi masing-masing siswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkan pemandu akan mendapat hadiah, . “Kegiatan ini menjadi ajang pengenalan bagi para pelajar dalam memahami benda-benda purba bersejarah yang ditemukan di wilayah kabupaten Ngawi,” pungkas Nurwahyudi. ( Rek )