Dinas Pertanian Ngawi selenggarakan sosialisasi Penanganan Daging ASUH ( Aman Sehat Utuh dan Halal ) di aula dinas Pertanian. (13 /5 ). “ secara berkesinambungan kami selalu melakukan kegiatan ini, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bagi pedagang atau pelaku usaha dan para petugas Rumah potong Hewan,” ujar Drh Triwahyu Yulistiani MH, kepala Bidang Kesehatan Dinas Pertanian Ngawi.
Kegiatan yang dibuka Ir. Marsudi kepala Dinas Pertanian Ngawi ini di ikuti perwakilan pedagang daging ( sapi, kambing,unggas), petugas Rumah Potong Hewan ( RPH), jagal dan anak jagal yang menangani BAH serta masyarakat yang peduli terhadap daging ASUH.
“ Tujuan utama selain sebagai salah satu dalam upaya meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha serta masyarakat tentang persyaratan higiene-sanitasi dalam upaya penyediaan pangan asal hewan yang Aman, Sehat , Utuh dan Halal di Kabupaten Ngawi juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian zoonis dan penerapan kesejahteraah hewan serta meningkatkan produk hewan yang memiliki keunggulan pangan asal hewan,” papar Triwahyu Yulistiani.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam daging ASUH ( Aman, Sehat, Utuh dan Halal ), yang memegang penting adalaha bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner ( Kesmavet ) , secara garis besarnya pengertian kesmavet adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan bahan-bahan yang berasal dari hewan yang secara langsung ataupun tidak lansung mempengaruhi kesehatan manusia. Untuk mempermudah dalam pengawasan Kesmavet, dianjurkan penyembelihan dilakukan di RPR-R/RPH-U, karena proses proses produksi daging diawasi oleh petugas yang berkompeten sehingga diharapkan mengahasilkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal. Pemotongan yang dilakukan di RPH, selain hewan sebelum dipotong ada pemeriksaan kesehatan, serta terjamin akan kebersihan sarana dan prasarananya, baik itu peralatan dan lingkungannya, cukup air bersih, pemeriksaan kesehatan jerohan dan , karkas setelah hewan dipotong . ” Yang pasti kesehatan para personil juga terjamin, penyembelihannya secara halal bagi yang dipersyaratkan serta mengurangi penderitaan hewan ketika dipotong, “ tegas Triwahyu Yulistiani.
Dalam Sosialisasi tersebut para peserta juga dibekali cara mengamati ciri daging yang baik dan sehat , salah satu contoh, daging sapi, selain warna merah ceri dan cerah, juga tidak begitu menyengat bau amisnya serta permukaan tidak ada darah. Sedang untuk daging ayam, mengingat daging ayam harganya cukup terjangkau, warna dagingnya putih kemerahan, bau amis tidak menyengat serta permukaan tidak ada darah. Selain dibekali untuk mengenali daging yang sehat peserta juga diberi cara atau tips untuk menyimpang daging dalam kulkas amupun frezer, dimana dalam penyimpana tersebut ada batas waktu simpan. Untuk masa simpan di kulkas,Daging segar ( 3-7 hari), daging giling segar (1-2 hari ), sosis segar (1-2 hari ), ayam (1-2 hari ). Sedang masa simpan di dalam freezer , untuk daging segar (3-6 bulan), daging giling segar (3-4 bulan ), sosis segar ( 3-4 bulan ), daging ayam dapat mencapai 6 bulan. “ Kalau suhu konstan ,minimum -18 c dapat bertahan maksimal 12 bulan, “ pungkas Triwahyu Yulistiani. (Wid )