Kedatangan Ganjar Pranowo ke Kabupaten Ngawi di Kebun Sempulur, desa Dumplengan Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi bikin heboh warga. Sosok orang nomor satu di Jawa Tengah yang biasa dilihat di media ini bahkan menyempatkan mencicipi nasi pecel Sriguwak desa Selopuro di Kecamatan Pitu bersama Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistyono, serta pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko. ( 7/11)
Di Kebun Sempulur, Ganjar juga berkesempatan melihat langsung produk UMKM Ngawi. “ Pada masa pandemic ini, dibutuhkan kreatifitas dan inovasi. Saya melihat kabupaten Ngawi memiliki itu,” katanya. Ia sangat mengapresiasi kebun Sempulur dan produk UMKM Ngawi. Bahkan ia menawarkan lapak miliknya di medsos untuk turut memasarkan produk produk UMKM Ngawi.
Di sela kegiatan, Ganjar menanyakan langsung ke Ony Anwar sebagai calon Bupati Ngawi tentang arah ke depan Ngawi. “ Mimpine sampeyan, Ngawi arep digowo ning ngendi “ tanyanya dengan logat khas jawa. Mendapat pertanyaan tersebut, Ony menjawab bahwa akan memajukan Ngawi sebagai kota yang berbasis pertanian. “ Poinnya meneruskan pondasi yang telah dibuat Bupati,” tegasnya.
Ony juga menyampaikan bahwa sesuai hasil release 2019, kabupaten Ngawi menempati urutan dua Jawa Timur terkait produktifitas padi di bawah Lamongan, namun yang buat bangga kita adalah luas lahan pertanian di Ngawi hanya 45 ribu hektar mampu menghasilkan padi pertahun 780 ribu ton. Sedangkan Lamongan dua kalinya 82 ribu hektar namun menghasilkan padi kurang lebih sama. Kreatif petani Ngawi pada efisiensi penggunaan pupuk kimia menjadi kunci sukses keberhasilan.
Ganjar juga menyempatkan berbincang dengan pengelola kebun Sempulur, Amar S, ST. Ia menanyakan konsep kebun Sempulur. “ Dengan luasan 1Ha, kita kemas sedemikian rupa menjadi tempat yang nyaman dan teduh, tanaman pisang, pepaya, juga tanaman sayur-sayuran serta ternak kambing dan kelinci. Konsep ini kita jalankan sebagai stimulan petani sekitar untuk tidak monoton dengan menanam padi saja. yang kedua dengan adanya ternak di dalamnya merupakan rangkaian simbiosis mutualisme, dimana kotoran dari ternak bisa dijadikan pupuk kandang demikian juga dedaunan yang ada bisa dikonsumsikan pada ternak, kalau kolam ikan itu sebagai tandon saat kemarau tiba, airnya bisa digunakan untuk menyirami tanaman,” ungkapnya. ( Wid )