Pemerintah Desa (Pemdes) Widodaren Ngawi bersinergi dengan Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi gelar acara “Gumbrekan Mahesa dan arak-arakan 100 Tumpeng” yang dilaksanakan di Dusun Bulakpepe Desa Widodaren Ngawi.(10/11)
Desa dengan julukan Kampung Kerbau ini tersemat karena mayoritas masyarakat nya adalah peternak kerbau. Ada 100 lebih warga desa yang memelihara ternak ini, Masing-masing memiliki minimal 10 ekor, bahkan sampai yang 35 ekor yang dikelola secara komunal.
Hadir dalam kegiatan ini Ony Anwar, Wakil Bupati Ngawi, Haris Suseno (ADM KPH Ngawi), Maryono (Camat widodaren), dan pelaku Kelompok Sadar Wisata widodaren dan pelaku seni lainnya.
Acara ini di buka dengan mengarak 100 tumpeng dari kali yang berada di Dusun Gedon menuju tempat dimana prosesi “Gumbrekan Mahesa” di gelar. Ada yang unik dalam pembukaan kegiatan ini yaitu kothekan lesung yang di mainkan langsung oleh lansia dusun Bulakpepe.
Tak hanya gumbrekan kerbau saja yang digelarkan dalam acara ini,ada hal unik lainnya yaitu pasar tradisional yang menyajikan jajanan olahan tempo dulu, sehingga pengunjung bisa membeli dan menikmati jajanan tempo dulu.
Ir.Haris suseno MM selaku ADM KPH Kabupaten Ngawi dalam sambutannya mengatakan “Terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi yang telah mendukung kegiatan ini dengan baik, perlu kita ketahui bersama mengingat hutan adalah sumber kehidupan kita semua, kami sedikit memberikan cara Melestarikan hutan yaitu dengan stop penebangan liar yang hanya akan membuat hutan menjadi gersang dan gundul, hutan adalah keseimbangan untuk kehidupan, lebih baik hutan jati dijadikan edukasi atau wisata seperti outbound yang ada di kampung kerbau ini, hutan adalah sebagai fungsi lindung memperkecil dampak erosi. Hutan sebagai paru paru dunia dan mencegah pemanasan global,” katanya.
Senada Ony Anwar mengatakan, kami mengapresiasi kegiatan Grumekan Mahesa dan arak arakan 100 tumpeng ini. Semoga kegiatan ini menjadi bagian komitmen Pemerintah Desa (Pemdes) untuk sanatiasa mengembangkan tradisi leluhur guna memajukan wisata desa. Patut bersyukur sinergitas yang sudah di lakukan Pemerintahan Desa (Pemdes) beserta pemangku kebijakan Perhutani, Dinas pariwisata pemuda dan olahraga (Disparpora) Ngawi berkomitmen kegiatan ini menjadi agenda rutin untuk bisa menjadikan khasanah pariwisata yang ada di desa Banyubiru.
Sementara Disparpora Ngawi melalui Kabid Pariwisata, Totok Sugiarto menambahkan bahwa Gumbrekan Kerbau tahun ini sangat luar biasa pengunjung nya bertambah dari tahun sebelumnya. Tahun ini kita kemas dengan penambahan 100 tumpeng untuk di arak dari Dusun Gedon menuju tempat prosesi Gumbrekan berlangsung. Kegiatan ini juga menyediakan jajanan khas tempo dulu seperti jenang grendol, cendol dawet,nasi tiwul,tepo kecap yang bisa pengunjung beli di pasar tradisional yang disediakan. (rek)