KEBO KETAN

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kraton Ngiyom dan Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi gelar Upacara Kebo Ketan (UKK) di Desa Sekaralas, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur. (8,9/11 )

Kegiatan yang sudah berlangsung ke empat kali ini mengusung tema yang  diambil dari syair lagu Indonesia Raya 3 stanza, yakni “Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya”.

Keistimewaan dalam Upacara Kebo Ketan tahun ini yaitu munculnya suatu jenis musik yang semula belum ada menjadi ada, yakni Keroncong Jathilan atau disingkat Kronjal, Reog Mahesa Nempuh, dan perubahan pada sang Kebo Ketan.

Pagelaran  Kebo Ketan ini disutradarai Bramantyo Prijosusilo, atau biasa di sapa Mas bram bersama tim, Godeliva D Sari, Denny Dumbo, Farid Yudha, Giyono DhatNyenk, dan Gimbal Thoyib Bukhoeri.

Nampak hadir dalam acara ini Hasto (Sekjen PDIP), Ir.Budi sulistyono (Bupati Ngawi) Ony Anwar (Wabup Ngawi), Dwi Rianto Jatmiko (Ketua DPRD), serta jajaran Pemkab Ngawi.

Dalam sambutannya , Ir.Budi sulistyono menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ngawi khususnya Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) akan terus memberikan dukungannya dalam memperkuat dan melestarikan budaya leluhur. “ Kami akan terus memberikan dukungan kepada seluruh masyarakat kabupaten ngawi yang punya daya kreatif dalam mengembangkan budaya bangsa dan sesuai dengan trisakti bung karno yang salah satunya mengatakan “Berkepribadian dalam Kebudayaan,” tegasnya.

Sementara penggagas kegiatan, Bramanto mengatakan, upacara Kebo Ketan adalah suatu perayaan dampak kerja rahmatan lil alamin, merawat hutan dan mata air terutama Sendang Margo dan Sendang Ngiyom di Alas Begal, Kedunggalar,Ngawi.  Selain itu juga, kerja membangkitkan kesenian rakyat, serta kerja merawat kebhinekaan, yang diupayakan LSM Kraton Ngiyom sepanjang tahun sebagai misi keberadaannya.

Rangkaian acara Upacara Kebo Ketan IV 2019 yang bergulir pada 8 November sekitar pukul 16.00 WIB, dengan “Guyangan Sang Kebo Ketan” di Rumah Tua Sekaralas, yang akan disakralkan dengan tari topeng Losari Cirebon oleh Nani Dewi Sawitri.   Selanjutnya pada malam harinya, kelompok Ketoprak Puspa Budaya dari Ngawi akan mementaskan satu kisah tentang Sendang Marga dan Sendang Ngiyom di Lapangan Desa Sekaralas. Puncak Upacara Kebo Ketan berlangsung pada 9 November, dengan Reyog Ponorogo Sekaralas keliling desa di pagi sampai sore hari. Lalu, pada pukul 16.00 WIB, ada Sakralisasi Sang Kebo Ketan oleh Galih Naga Seno dan Rama Pandita Padma Wira Dharma, pemuka agama Kasogatan Jawa dan Dirajo Maharajo, dengan ritual Sriwijaya kuna. (rek)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *