Kunjungi Ngawi, Menko PMK Bahas Percepatan Swasembada Pangan Nasional

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK), Pratikno, mengunjungi kediaman Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, di Jalan Hasanudin, Ngawi,Rabu (18/12/2024). Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas percepatan program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Mas Ony paparkan PRLB Ngawi didepan Menko PMK guna dukung Swasembada Pangan.

Dalam pertemuan itu, Ony Anwar Harsono memaparkan program unggulan Kabupaten Ngawi, yaitu Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), yang telah menjadikan Ngawi sebagai lumbung pangan nasional selama tiga tahun berturut-turut. “Sejak 2021, Ngawi telah menjadi daerah penghasil beras tertinggi di Indonesia,” ungkap Ony.

Program PRLB difokuskan pada praktik pertanian berkelanjutan yang meminimalkan penggunaan pupuk kimia dan mengembalikan kesuburan tanah. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) didorong untuk mandiri dalam penyediaan pupuk dengan memproduksi pupuk organik sendiri. Langkah ini diharapkan mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia bersubsidi.

Pratikno mengapresiasi langkah Kabupaten Ngawi dalam mendukung swasembada pangan nasional. “Masukan dari Ngawi, terutama melalui program PRLB, sangat relevan untuk menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo,” ujar Pratikno.

Menko Pratikno bersama Bupati Ony membahasa terkait program swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi gabah kering giling (GKG) di Ngawi mencapai 771.251 ton, dengan luas panen padi sekitar 124.923 hektare. Indeks Pertanian (IP) Ngawi juga tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia dengan angka 2,8.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, menambahkan bahwa pertanian organik di Ngawi melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan). “Pada 2024, luas lahan pertanian organik Ngawi mencapai 1.700 hektare, melampaui target Kementan sebesar 1.000 hektare,” jelas Supardi.

Selain meningkatkan produksi, PRLB juga mendukung kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah berharap agar pemerintah pusat memberikan dukungan penuh untuk mempercepat implementasi program ini.

Kunjungan Menko PMK ke Ngawi menjadi bagian dari upaya menyelaraskan program pusat dan daerah guna mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Kabupaten Ngawi optimis dapat terus mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional dan menjadi model bagi praktik pertanian berkelanjutan di Indonesia. (Billa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *