Setiap lembaga pendidikan pasti menginginkan anak didiknya menjadi manusia yang berkualitas baik dalam keilmuan maupun karakter yang mencerminkan kepribadian yang tangguh dan unggul sebagai generasi penurus. “ Untuk mencapai hal itu harus dimulai dari pendidikan dasar,” ujar Lailatul Nafiah, M.PdI kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Ngawi atau yang lebih dikenal dengan MIN Ngronggi.
Ia bertutur banyak tentang kehidupan pendidikan yang ia lalui saat ini bersama seluruh pengampu pendidikan yang ada. Selain mengacu pada kurikulum yang ada, untuk mencapai itu semua harus ada strategi atau sistem yang harus diterapkan pada seluruh anak didik.
Lailatul memberi gambaran tentang sedikit rutinitas kegiatan belajar mengajar di MIN Ngronggi. “ Kegiatan belajar dimulai pukul 6.45, dimana anak kelas 1 dan kelas 2 langsung masuk ke klas sedang anak klas 3 sampai anak kelas 6, melaksanakan sholat dhuha di masjid sampai pukul 7.30 bersama para dewan pendidik. Mengngat kelas 1 dan 2, tergolong masih terolong baru dan perlu penyesuaian, maka guru yang pegang kelas tersebut harus mampu dan mengerti sejauh mana anak didik bisa menerima materi pembelajaran. Di kelas itu, guru benar-benar dituntut untuk bisa menilai sejauh mana kapabilitas dan kapasitas anak didik menerima materi pelajaran. Bukan tanpa alasan, mengingat pada usia itu benar-benar sebagai peletakan pondasi dasar pendidikan , kalau di klas 1 dan 2 sedikit kendala, Insyaallah untuk jenjang berikutnya sangat mudah untuk mengarahkannya, “ terangnya.
Dengan jumlah anak didik yang besar, 700 siswa, bukanlah hal yang mudah bagi Lailatul bersama dewan pengampu lainnya ntuk membimbing , membina serta mendidiknya, semuanya menjadi tantangan dan rasa tanggung jawab amanah yang ada dan harus dilaksanakan. “ Insyaallah, kita mampu melaksanakan semua itu, “ ujarnya optimis.
Terkait kendala Lailatul mengatakan pasti ada dan hal yang wajar , tetapi kendala yang ada bukan menjadi penghalang suatu kegiatan. “ Hal yang biasa, namanya anak-anak, kadang juga ada yang sedikit nakal, tapi masih dalam batas kewajaran, “ ungkapnya. Demikian juga dalam hal prestasi, Madrasah yang ia pimpin juga ikut berbicara, terbukti banyak prestasi yang diukirnya dalam kancah dunia pendidikan salah satunya mewakili Kabupaten Ngawi di tingkat provinsi, lomba KSM dibidang mata pelajaran IPA, mendapat juara 2, sedang dalam waktu dekat Madrasah Ibtidaiyah yang dipimpinnya , dipercaya untuk mewakili PORSENI , ada 3 siswa , untuk lukis 2 orang putra dan putri sedang untuk baca puisi satu siswa putri, prestasi yang lainnya dalam hal ini tingkat kabupaten juara 2 dan 3 lomba takbir hari raya idul fitri dan idul Adha.
“keberhasilan pendidikan akan tercapai bila ada sinergitas antar warga sekolah baik itu pendidik, orang tua murid maupun komite, satu dengan yang lain saling mendukung , saling peduli apa yang dilakukan semua demi kemajuan pendidikan terutama pada anak didik. (wid)