PUJA MANDALA

Pada edisi kali ini, wartawan Spektroem berkesempatan mengunjungi asset wisata dunia yang dimiliki Indonesia. Ya siapa yang tidak kenal pulau Dewata, Bali. Pulau eksotik yang menyimpan keindahan alam dan budaya. Kultur budaya yang sangat kental dengan nuansa religiusnya dimana mayoritas penduduk beragama Hindu. Seni lukis yang khas dan seni pahat baik ukir maupun patung banyak menghias sebagai interior baik rumahan, perkantoran maupun tempat-tempat terbuka.

Pantai Sanur, Kuta, maupun Nusa dua beach, merupakan bagian kecil dari sekian wisata yang tersebar di seluruh penjuru Bali. Dan kali ini saya memperkenalkan Puja Mandala, sebuah area seluas kurang lebih 2 hektar yang ada di kabupaten Bandung tepatnya di jalan Nusa Dua, Kuta selatan, Benoa Kabupaten Badung. Puja Mandala adalah suatu tempat didalamnya terdapat lima bangunan tempat ibadah, Masjid, Gereja Katolik, Gereja Protestan, Vihara Buddha Guna dan Pura Jagad. Menurut salah satu warga setempat pembangunan rumah peribadatan tersebut secara bertahap. Dan sayapun berkesempatan melakukan sholat Jumat di tempat ini.

Puja Mandala merupakan wujud toleransi umat beragama dan merupakan bukti kerukunan satu sama lainnya. ” Kita merupakan satu kesatuan bangsa yang utuh sebagai bangsa Indonesia,” ujar I Wayan Rapet, salah satu pemganut Agama Hindu yang sempat ngobrol dengan saya. Ia juga mengatakan disaat melakukan puja tidak merasa terganggu dengan umat Agama lainnya yang juga melakukan kegiatan agamanya disaat bersamaan. Bahkan ia menambahkan disisi lainnya, kami mayarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu bisa menerima bagi saudara kami yang beragama lainnya.

Melihat arsitek bangunan Pura yang berada di ketinggian, membuat penasaran saya untuk bertanya pada I Wayan Rapet. “ Untuk mendirikan pura ada aturannya kalau tidak ditempat paling tinggi atau paling utara atau paling timur dari suatu tempat, karena menurut kepercayaan orang Bali ,Pura dibangun untuk menjaga stabilitas alam. Hindu yang ada di Bali mengikuti konsep Trimurti, Wisnu, Brahma, Siwa. Wisnu pencipta, Brahma pemelihara, dan Siwa pelebur. Kalau di Puja Mandala satu Pura untuk pemujaan semua dewa atau sering kita sebut Iswara. Untuk aktivitas pemujaan di Pura Puja Mandala biasanya selain hari-hari besar agama Hindu, juga saat bulan penuh maupun bulan tilem. Dan bagi kami keberadaan Puja Mandala ini, ada makna yang tersirat, tentang kedamain, ketentraman, rasa berbagi,” pungkasnya. ( Wid )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *