
Lagi, SMKS PGRI 3 Walikukun menorehkan prestasi dengan mengirimkan dua siswa terbaiknya untuk berkompetisi dalam ajang bergengsi Duta Genre Ngawi 2025. Ajang ini merupakan bagian dari program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Ngawi yang bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda akan kesehatan reproduksi, gaya hidup sehat, serta bahaya narkoba dan seks bebas.

Dua siswa yang berhasil lolos seleksi adalah Yosef Carli Afianto, siswa kelas X jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan Siti Rafidawati, siswi kelas X jurusan Bisnis Digital. Keduanya akan bersaing dalam kompetisi yang tidak hanya menuntut wawasan luas mengenai isu-isu remaja, tetapi juga keterampilan dalam public speaking dan komunikasi.
Menurut Ali Sumargono Kepala SMKS PGRI 3, saat ditemui Spektroem, Selasa (11/02/2025) bahwa ajang Duta Genre bukan sekadar kompetisi, tetapi juga wadah bagi remaja untuk mengembangkan potensi dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan dalam berbagai bidang, seperti pencegahan narkoba (napza), larangan pernikahan dini, serta edukasi mengenai perencanaan masa depan yang lebih baik.
Ali Sumargono, juga memberikan apresiasinya terhadap keikutsertaan siswanya dalam ajang ini. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga bagi mereka dalam mengasah keterampilan dan kepercayaan diri.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa agar lebih produktif dan mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Saat ini banyak anak muda yang lebih fokus pada gadget dan game, sehingga perlu ada dorongan agar mereka dapat menggali potensi yang lebih bermanfaat,” ujar Ali Sumargono.

Para peserta Duta Genre Ngawi akan menjalani serangkaian pelatihan dan kegiatan yang mencakup seminar, lomba, serta sesi pengembangan diri bersama para ahli di bidang kesehatan remaja. Selain itu, mereka juga akan menampilkan keterampilan masing-masing dalam bidang tertentu. Yosef dikenal memiliki bakat di bidang modeling, sementara Siti berbakat dalam tata rias atau make-up artist (MUA).
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Susi Sundari, berharap para siswa yang berpartisipasi dapat memberikan hasil terbaik dan menginspirasi teman-teman mereka di sekolah. “Kami berharap siswa kami tidak hanya sekadar mengikuti ajang ini, tetapi juga mampu meraih juara dan mengimbaskan hal positif bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Selain aktif dalam ajang Duta Genre, SMKS PGRI 3 Walikukun juga membuktikan kualitas lulusannya dengan adanya beberapa siswa yang berhasil lolos seleksi kerja di Toko Emas Semar di Jogja dan Klaten. Hal ini menjadi bukti bahwa sekolah tersebut tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dengan dukungan penuh dari sekolah dan semangat para peserta, SMKS PGRI 3 Walikukun optimistis dapat mengharumkan nama sekolah serta memberikan kontribusi positif bagi generasi muda di Ngawi. (Biila)