Cetak Peserta Didik Untuk Siap Kerja Sesuai Karakter Yang Dibutuhkan DUDIKA
SMK Negeri 1 Ngawi atau yang biasa disebut SKANSA merupakan salah satu sekolah rujukan di Kabupaten Ngawi dan juga merupakan SMK Pusat Keunggulan. Sejak tahun 2022 SMKN 1 Ngawi menuju Taruna LA (Literasi Wujudkan Aktualisasi).
SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam meningkatkan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, Dunia Kerja (DUDIKA). Pada akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
Program Keahlian di SMK Negeri 1 Ngawi meliputi lima (5) Kompetensi Keahlian, diantaranya: 1. Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), 2. Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), 3. Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), 4. Teknik Elektronika Industri (TEI), 5. Pemasaran yang sekarang menjadi Konsentrasi Keahlian Bisnis Ritel. Demikian disampaikan Dr. Lamijan, S.Pd, M.Si Kepala SMKN 1 Ngawi saat ditemui Spektroem dikantornya.
Dikatakannya, bahwa SMKN 1 Ngawi saat ini telah menandatangani MoU (Memorandum oF Understanding) dengan beberapa industri diantaranya dengan PT. Sumber ALfira Trijaya Tbk (Alfamart) yaitu salah satu perusahaan Ritel ternama di Indonesia, dan MoU dengan PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) Kudus.
“Output yang didapat dari MoU kedua belah pihak antara lain Prakerin/PKL, Magang Guru, Guru Tamu, sinkronisasi kurikulum dan rekrutmen karyawan,” ungkap Lamijan.
Lamijan menjelaskan proses belajar di SMK harus mengarah pada pencapaian standar kompetensi yang dibutuhkan Industri selaku stake holder yang akan menjadi tempat bekerja lulusan SMK. Sekolah Kejuruan harus mampu menyiapkan lulusan yang dapat memenuhi keinginan dan standar ketenagakerjaan di Industri. Bukan hanya dari segi pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga karakter peserta didik.
“Pendidikan karakter bertujuan menyiapkan peserta didik untuk siap bekerja sesuai karakter yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/ Dunia Industri dan juga sebagai perwujudan pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMK Negeri 1 Ngawi,” ungkapnya.
Dikatakan Lamijan, SMKN 1 Ngawi merupakan salah satu sekolah kejuruan yang berusaha membangun karakter siswa-siswinya dengan salah satunya dengan model Ketarunaan. Peserta didik kelas X adalah Calon Taruna yang terdaftar sebagai peserta didik di SMKN 1 Ngawi, yang terdiri dari Taruna bagi peserta didik laki-laki dan Taruni bagi peserta didik perempuan.
“Kegiatan Pembinaan Ketarunaan dilaksanakan selama 7 hari mulai hari Senin 6 Februari 2023 hingga 14 Februari 2023, dimuali dari pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB yang dilaksanakan dilingkungan SMKN 1 Ngawi dan Alun-alun Ngawi. Peserta didik kegiatan ini adalah peserta didik kelas X SMKN 1 Ngawi yang terdiri dari 5 Program Keahlian sebanyak 435 siswa yang terbagi dalam 13 kelas,” jelas Lamijan.
Kegiatan Pembinaan Ketarunaan tersebut dengan materi Kesemaptaan yang dibimbing langsung oleh Anggota TNI dari KODIM 0805 Ngawi. Disamping itu juga melibatkan beberapa unsur dilapangan antara lain, Tim Tatib Kesiswaan, Tim BK, Tim P5, Tim OSIS, dan Tim Polisi Taruna Siswa.
Lebih lanjut Lamijan menjelaskan, materi kegiatan Pembinaan Ketarunaan ini sebenarnya didasari oleh materi P5 Tema Kebekerjaan atau Kewirausahaan yang mencakup beberapa poin diantara: Samapta ringan, Samapta berat, Bina mental dan fisik, Percaya diri, dan Kerjasama. (Har)