Terciptanya lembaga pendidikan yang quality dan berprestasi tentu menjadi harapan para stake holders pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan. Selain peran stake holders, letak strategis lingkungan sekolahpun menjadi salah satu faktor penunjang terciptanya kualitas pendidikan.
Hal inilah yang dirasakan Drs Muson Angsari kepala Sekolah SMPN 2 Bringin. Mendekati habis masa baktinya dirinya dipercaya mengemban amanah di sebuah lembaga pendidikan yang letaknya bisa dikatakan jauh dari pusat kota. Tepatnya di Desa Suruh kecamatan Bringin. Sebuah desa yang dikelilingi waduk dan lahan perhutani. Mayoritas masyarakatnya bertahan hidup dengan memanfaatkan lahan hutan milik perhutani.
SMPN 2 Bringin menjadi satu satunya lembaga pendidikan yang memiliki peran penting pendidikan di kawasan tersebut. Seperti desa Gandong, Dampit, Suruh dan Kenongorejo.
Meskipun bukan sekolah terfavorit pihaknya selalu siap untuk mencetak siswa siswi yang berprestasi. Selain itu, tindakan yang dilakukannya lebih rasional dan sistematik untuk menyerasikan sumber daya pendidikan yang dimiliki sekolah. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendekatan dengan lingkungan sekitar.
“Dengan segala keterbatasan kita akan mencetak siswa siswi yang berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Dengan penanganan yang serius kami optimis kedepan prestasi sekolah lebih meningkat dari sebelumnya”, katanya Muson.
Menurutnya, walaupun SMPN 2 letaknya bisa dibilang jauh dari pusat kota, bersama jajarannya akan terus berupaya untuk tidak kalah dengan sekolah lain. “Soal label kita kesampingkan dahulu, dalam mengelola sekolah itu yang paling penting adalah kebersamaan dan tanggung jawab sebagai pendidik yang harus diutamakan. Kita harus mementingkan peningkatan mutu pendidikan bagi anak didik kita,” pungkas Muson. ( Rek )