Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
SMPN 2 Karangjati, salah satu sekolah negeri yang terletak di Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, berkomitmen untuk mewujudkan visi tersebut dengan menciptakan lingkungan yang ramah anak.
Demikian disampaikan Kepala SMPN 2 Karangjati, Widodo Endi Wahyono, S.Pd, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (22/10/24)
Menurutnya, lingkungan fisik sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap kenyamanan dan keamanan siswa. Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah adalah memperbaiki infrastruktur yang ada, termasuk penataan kelas dengan pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik.
Selain itu, taman sekolah juga diperindah dengan penambahan tanaman hijau yang tidak hanya mempercantik, tetapi juga menciptakan udara yang segar dan sehat.
“SMPN 2 Karangjati berkomitmen untuk menjadi sekolah yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga memperhatikan pengembangan siswa secara holistik,” ujar Widodo Endi Wahyono.
Penerapan konsep sekolah ramah anak ini mencakup berbagai inisiatif, seperti penyediaan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar, pengembangan program ekstrakurikuler yang beragam, serta pendekatan pembelajaran yang inklusif dan partisipatif.
Selain itu, sekolah ini juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam mendampingi siswa dengan lebih empatik dan responsif. Dengan berbagai langkah ini, SMPN 2 Karangjati berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi proses pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang lebih luas.
Sebagai kepala sekolah yang baru, Widodo Endi Wahyono atau yang akrab disapa Hendi, mengaku telah menerapkan kedisiplinan dan kekompakan dalam menjalankan roda pendidikan di SMPN 2 Karangjati. “Kedisiplinan adalah hal yang sangat penting dalam lingkungan sekolah. Hal ini bisa tercapai dengan adanya kerjasama antara kepala sekolah, dewan guru, dan tenaga kependidikan lainnya,” ungkapnya.
Hendi menambahkan, disiplin tidak hanya mencakup waktu masuk dan keluar sekolah, tetapi juga meliputi kerapian pakaian dan kedisiplinan lainnya. “Kami selalu menekankan bahwa kedisiplinan harus dimulai dari diri guru terlebih dahulu. Kebaikan murid harus diawali dengan kebaikan guru,” ujarnya.
Meskipun baru enam bulan memimpin, Hendi mengaku bersyukur karena tingkat kedisiplinan siswa di SMPN 2 Karangjati terus meningkat berkat kerjasama yang harmonis antara guru dan pihak sekolah dalam menegakkan aturan. Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah ini diharapkan tidak hanya menghasilkan siswa yang tertib, tetapi juga berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan.
SMPN 2 Karangjati bertekad untuk terus berinovasi dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan, guna mewujudkan masa depan generasi muda yang lebih baik. (Har)