SOSIALISASI PENGAWASAN PENGGUNAAN SARANA PERTANIAN SUB KEGIATAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN SARANA PENDUKUNG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2022

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, di motori Bidang Perkebunan, mengadakan Sosialisasi Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian Sub Kegiatan Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian Tahun Anggaran 2022 di Aula dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (23/06 )

Kegiatan sosialisasi dibuka langsung  Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian ( DKPP ) kabupaten Ngawi yang diikuti oleh petani tembakau dari 19 kelompok tani  yang tergabung dalam APTI ( Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini dihadiri ketua APTI Kabupaten Ngawi sebagai narasumber. “ Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menambah motivasi petani tembakau dan meningkatkan ketrampilan atau pengetahuan petani tembakau dalam penanganan panen dan pasca panen tembakau sehingga dihasilkan produk tembakau yang bermutu dan mampu bersaing di pasaran tingkat Nasional maupun Internasional,” kata Supardi Kepala DKPP Ngawi.

Senada Sojo, Ketua APTI Ngawi mengatakan bahwa awal Musim Tanam tembakau di kabupaten Ngawi pada tahun ini mengalami sedikit terkendala dibandingkan  tahun-tahun sebelumnya, karena faktor musim, dimana awal musim kemarau di tahun ini mengalami kemunduran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang masih cukup hujan di bulan-bulan awal musim kemarau tahun 2022 . Namun Semua itu tidak menyurutkan langkah dan motivasi petani tembakau di Ngawi,  terbukti keinginan menanam tumbuhan yang satu ini, masih cukup tinggi.  “ Tumbuhan tembakau ini hanya bisa ditanam disaat musim kemarau, karena salah satu karakter tumbuhan ini, tidak banyak memerlukan air dan butuh cuaca yang kering, dan petani tembakau rata-rata baru memulai tanam di bulan Juni dan Juli,” katanya.

Ia juga menyampaikan motivasi lain,  petani tembakau untuk menanam tembakau  yang tinggi karena nilai ekonomi tanaman tembakau cukup menjanjikan bahkan keuntungan yang diperoleh bisa dua kali lipat daripada menanam tanaman lainnya. Mutu atau kualitas hasil tembakau selain ditentukan penanganan saat budidaya, mutu tembakau juga sangat ditentukan pada saat panen dan pasca panen.

Sementara Hendro Budi Suryawan, SSP. MM Kabid Perkebuan DKPP Ngawi menegaskan bahwa  kegiatan tersebut merupakan penjabaran dari Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku   Kegiatan penanganan Panen dan Pasca Panen yang bersumber dari Dana bagi hasil Cukai Hasil Tembakau(DBHCHT).  Melalui kegiatan ini,  yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi memfasilitasi bantuan yang bersifat stimulan kepada kelompok tani yang menangani tembakau berupa bantuan peralatan pasca panen antara lain generator set, kereta sorong atau angkong, terpal, timbangan duduk, alat perajang dan gudang penyimpanan tembakau. Bantuan yang diberikan bersifat stimulan, jadi hanya beberapa kelompok tani tembakau saja, belum bisa menjangkau semua kelompok tani tembakau se Kabupaten Ngawi.  Tujuan pemberian bantuan peralatan pasca panen tersebut adalah sebagai sarana penunjng untuk meningkatkan mutu tembakau yang dihasilkan dan meningkatkan daya saing ke pasaran yang lebih luas  serta untuk  meningkatkan kesejahteraan petani tembakau. ( Wid )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *