Bapelitbang Ngawi gelar forum Koordinasi Integritas, Sinkronisasi dan Sinergitas (KISS) bersama beberapa OPD terkait pada tanggal 4 hingga 6 maret 2019 lalu di Hall Bapelitbang Ngawi. Dalam agenda forum KISS tersebut mendasar pada Visi dan Misi kabupaten Ngawi ada 3 isu strategis yang menjadi bahan pembahasan mengenai tingkat kemiskinan yang masih tinggi diatas Nasional dan Provinsi, potensi Ekonomi yang belum cara maksimal, adanya kesenjangan pelayanan dasar masyarakat dan akses pelayanan antar wilayah. Pada forum ini juga dilakukan pembahasan mengenai 3 skala prioritas pembangunan Kabupaten Ngawi ke depan, yakni penurunan angka kemiskinan, pelayanan dasar serta pembangunan ekonomi.
Menurut Irine Sulistyowati, S.STP, M.Si kepala bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan Bapelitbang kabupaten Ngawi, kajian berkaitan dengan pelayan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta berdaya saing. Permasalahan yang berkait dengan pendidikan, masih kurangnya layanan dan sarana prasarana pendidikan, lulusan sekolah terutama sekolah kejuruan masih belum semuanya terserap di dunia kerja, masih banyaknya lembaga pendidikan yang belum terakreditasi . Demikian juga dengan permasalahan –permasalahan tentang kesehatan, ada beberapa item menjadi pekerjaan rumah bersama terutama Dinas Kesehatan Ngawi, dimana angka kematian Ibu ( AKI serta angka kematian Balita ( AKB) masih tinggi di tahun 2018 kemarin, untuk AKI 12 orang, AKB 112 anak, ada peningkatan dibanding tahun 2017, AKI 8 orang sedang AKB 104 anak. Yang kedua , belum optimalnya penurunan kasus stunting . Pravalensi stunting target nasional 28%, untuk provinsi tahun 2018, 27,1% sedang Kabupaten Ngawi 24,4%. Ketiga penyaki menular HIV dan TB , untuk HIV penemuan kasusu di tahun 2017 492 kasusu di tahun 2018 ada kenaikan 586 kasus, Pengobatan ARV di tahun 2017, 108 sedang di tahun 2018, 157 Sedang untuk TBC ditahun 2017 ada 849 kasus dengan pengobatan 849, sedang di tahun 2018, ada 808 temuan kasus dengan pengobatab 808. Yang keempat masih tingginya angka kesakitan penyakit tidak menular, diabetes, jantung dan kanker, di tahun 2018 pravelensi DM ,6,9% X jumlah pendudduk (57 ribu jiwa yang baru ditangani 3,3 ribu jiwa ). Dan yang kelima masih banyak yang belum tervalidasinya BDT yang tercover dalam BPJS Kesehatan, jumlah penduduk 830.090 jiwa ,jumlah penduduk misikin 429.616 jiwa.jumlah peserta JKN/KIS, untuk PBI 478.064 jiwa sedang NON PBI 147.083 jiwa.
Di sela pemaparannya Irine juga mengatakan dengan mendasar hal tersebut diharapkan ada masukan- masukan dari bawah sehingga bisa menjadi salah satu bahan evaluasi yang tersinergis, tersinkronisasi serta terintegritas menjadi modal untuk menuju Ngawi Sejahtera , berakhlak berbasih pedesaan dan sebagai barometer Jwa Timur, seperti yang yang menjadi Visi dan Misi kabupaten Ngawi. ( Wid )