Pada peningkatan ekonomi masyarakat, inovasi menjadi salah satu cara yang paling tepat dan cepat selain pembangunan insfratruktur yang telah ada. Dan keberadaan seorang pimpinan paling tidak mampu membaca peluang yang ada di wilayahnya. “ Kita jangan menunggu, tapi kita harus jemput bola,” ujar H, Suyitno, kepala desa Legundi.
Tentu saja bagi Suyitno, mencari peluang bukanlah hal mudah tetapi bersama segenap stake holders desa, kita yakin mampu membaca dan mengaplikasikan program yang muaranya untuk kesejahteraan warga.
Dan kepiawaiannya serta pengalaman sebelumnya sebagai seorang yang besar di jajaran Kepolisian serta jabatan kepala desa sebelumnya, bagi Suyitno menjadi modal dalam menjalankan roda pemerintahan desa Legundi. “ Dulu saya memang menjadi kepala desa di desa ini, hanya periode kemarin saya tanggalkan jabatan itu dan sekarang saya dipercaya lagi untuk mengemban amanah, sebagai kepala desa,” ujarnya.
Dan amanah warga yang ada dipundaknya merupakan salah satu tanggung jawab morilnya, membawa arah kemajuan desa serta bisa membawa warganya menuju sejahtera. “ Saat ini kami berusaha bagaimana warga kami bisa mengkais rejeki di desa sendiri tanpa harus keluar jauh dari desa, ” ujarnya.
Angan yang lama disimpan, sesaat setelah dilantik menjadi kepala desa, Suyitno berkesempatan mengumpulkan para perangkat, lembabaga yang ada di desa dan pra tokoh masyarakat untuk bermusyawarah, mengingat di desa Legundi masih ada Tanah Kas Desa (TKD) yang kurang begitu maksimal keperuntukaanya akan dimaksimumkan. “ Pasar sebagai urat nadi perekonomian, dan di desa kami ada pasar krempyeng , sekarang akan kita fungsikan menjadi pasar sungguhan. Caranya bekerjasama dengan investor, “ katanya.
Pembangunan pasar tersebut sudah dimulai , terbukti sudah ada sepuluh lokal Rumah Toko (Ruko) yang dibangun. Suyitno juga menuturkan bahwa untuk pengelolaannya kita serahkan pada investor tesebut dengan Hak Guna Pakai selama 25 tahun. “ Yang jelas desa memperoleh dari restribusi pasar tersebut, sebagai PADes, yang kedua dengan adanya pasar tersebut Suyitno yakin disitu akan terjadi perputaran uang seperti pasar-pasar lainnya yang ketiga tujuan peruntukannya pasar tersebut sebagai pasar hewan, “ dibelakang ruko dihari-hari tertentu kita fungsikan menjadi pasar hewan. “ katanya.
Untuk kendala, Suyitno menuturkan bahwa saat ini tidak ada kendala , hanya saja kelak kemudian hari ia berharap Pemerintah Kabupaten hadir, mungin dalam bentuk pembangunan infrastruktur. (Wid )