Keberadaan bank sampah di lingkungan memberikan manfaat dalam kehidupan dan keberlangsungan kebersihan lingkungan. Pun Karang taruna di Dusun Sooko Desa Karangasri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi dibawah binaan Dinas Lingkungan Hidup berhasil membentuk Bank Sampah yang dinamakan “ Guyub Rukun “.
Kehadiran Bank Sampah Guyub Rukun berangkat dari pemikiran sederhana beberapa warga dimana sampah kering di pilah, yang berbahan plastik diolah menjadi souvenir-souvenir cantik, baik itu berupa aksesoris simisal vas bunga plus bunganya, tempat air minum dan lain sebagainya, sedang sampah yang sifatnya basa bisa dijadikan pupuk organik.
Saat ini Dusun Sooko Desa Karangasri menjadi salah satu desa yang memanfaatkan sampah untuk dilakukan daur ulang baik sampah organik maupun anorganik. Selain sampahnya disetor ke bank sampah, juga dibuat untuk mempercantik lingkungan dusun Sooko seperti membuat papan himbauan dari papan kayu yang sudah tidak terpakai, membuat pot tanaman dari botol dan kaleng bekas, sterofoam untuk tempat media pembibitan, membuat miniature kendaraan dari ban bekas dan masih banyak lagi.
Dwi Rahayu Puspitaningrum, S.Hut, M.Si Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Ngawi mengatakan bahwa keberadaan bank sampah ini, mampu merubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah yang sebelumnya masyarakat masih membuang sampah tanpa melakukan pemilahan dan masih membakar sampah.
“ Kelompok Bank Sampah Guyub Rukun mengajak masyarakat memanfaatkan sampah organic untuk membuat pupuk kompos menggunakan komposter atau membuat lubang atau joglangan kemudian ditutup hingga kurang lebih 2 bulan. Setiap rumah memiliki tanaman sayur-sayuran dan tanaman toga yang diberi pupuk kompos. Selain itu kelompok bank sampah Guyub Rukun juga memanfaatkan lahan kosong untuk membuat kebun organik yang berisi tanaman sayur-sayuran, tanaman toga dan bunga. Terlebih di masa pandemic saat ini, kelompok bank sampah bekerja sama dengan karang taruna yang terdiri dari anak-anak remaja usia sekolah untuk mengisi waktu pembelajaran dari rumah, mereka berinovasi dalam melakukan daur ulang sampah dengan membuat kebun organic. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat tidak perlu membeli sayur – sayuran sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan sayur yang dihasilkan juga bebas dari bahan kimia. Semoga bank sampah Guyub Rukun Desa Karangasri bisa menginspirasi dan memotivasi masyarakat lain untuk turut mengelola sampah rumah tangga untuk lebih bermanfaat. Mari kelola sampah dari rumah, pilah sampah sesuai jenisnya. Salam Peduli Lingkungan,” pungkas Dwi Rahayu Puspitaningrum . ( Wid )