Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ngawi berencana mengerjakan 35 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru pada tahun 2024. Pengerjaan proyek ini akan menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ngawi, Mahtuh Affandi, ST, MH mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau pelaksanaan pembangunan SPAM di desa-desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan SPAM berjalan sesuai dengan perencanaan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan maksimal.
“Kami akan terus memantau pelaksanaan pembangunan SPAM di desa-desa. Kami ingin memastikan bahwa SPAM ini dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Mahtuh
Pembangunan SPAM di desa-desa merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Pipit D. Herlina, ST, M.Eng menjelaskan bahwa setiap titik proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 500 juta.
“Total ada 35 titik proyek SPAM yang akan kami kerjakan di tahun 2024. Masing-masing titik dialokasikan anggaran Rp.500 juta yang bersumber dari DAK,” ujar Pipit.
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Ngawi tahun 2024 mencapai Rp. 14,7 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun 35 proyek SPAM di berbagai desa di Kabupaten Ngawi.
“Pembangunan SPAM di desa-desa akan dikerjakan dengan sistem swakelola ditargetkan dimulai pada bulan Mei, Juni 2024. Diharapkan dengan sistem ini, pembangunan SPAM dapat dapat berjalan lebih lancar dan sesuai dengan juknis,” kata Pipit.
Menurutnya, sistem swakelola dipilih karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam pengerjaan proyek SPAM di desa-desa. Masyarakat desa akan dilibatkan langsung dalam proses pembangunan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap SPAM tersebut.
“Sistem swakelola ini juga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan ekonomi lokal,” ungkapnya.
Dikatakan Pipit, Pembangunan SPAM di Kabupaten pada tahun 2024 merupakan kelanjutan dari program SPAM yang sukses dilaksanakan di tahun 2023.
“Proyek SPAM di tahun 2024 ini merupakan kelanjutan dari program SPAM di tahun 2023. Kami ingin melanjutkan keberhasilan program SPAM di tahun 2023 dengan membangun lebih banyak SPAM di desa-desa di Ngawi,” ujar Pipit.
Keberhasilan program SPAM di Kabupaten Ngawi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pipit berharap agar dukungan tersebut dapat terus berlanjut sehingga program SPAM di Ngawi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak masyarakat.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak dapat terus berlanjut sehingga program SPAM di Ngawi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak masyatrakat,” pungkasnya. (Nof)