Optimisme adanya lonjakan Investasi di kabupaten Ngawi tahun 2024 disampaikan Totok Sudaryanto, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ngawi.
Ditemui diruang kerjanya, Totok mengatakan capaian investasi di Ngawi pada tahun 2023 sejalan dengan laporan Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah (LKPM), khusus bagi usaha yang bermodal melebihi 5 miliar Rupiah (UMK). Laporan LKPM triwulan IV tahun 2023 menyebutkan adanya peningkatan investasi sekitar 1,7 triliun Rupiah dari 1,2 triliun yang ditargetkan. Selain itu, banyak perusahaan UMK yang masih dalam proses hingga akhir tahun 2023, dan laporannya diharapkan dapat dimasukkan dalam capaian investasi tahun 2024. “Penundaan tersebut seringkali disebabkan adanya Proses yang sedang berlangsung mengenai pembebasan lahan dan hal-hal terkait lainnya,” katanya. (12/2)
Ia menjelaskan, letak kabupaten Ngawi yang strategis di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi daya tarik bagi investor. Kehadiran jalan tol memudahkan aksesibilitas, sementara upaya promosi khusus bertujuan untuk menarik investor untuk mendirikan usaha di wilayah kabupaten Ngawi. Pihaknya menyoroti keterlibatan berkelanjutan dengan investor melalui kampanye informasi dan proses perizinan yang disederhanakan. Selain itu, ia juga menekankan kebijakan terbuka Bupati Ngawi terhadap calon investor. “Masuknya investor memberikan prospek yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Ngawi, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja, dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan pengembangan perumahan,” tegas Totok.
Bercermin pada prospek masa depan, Kadin DPMTSP Ngawi menyatakan optimisme mengenai potensi Ngawi untuk melampaui target investasinya pada tahun 2024. Meskipun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menargetkan investasi sebesar 1,2 triliun Rupiah, Ia memperkirakan akan mencapai antara 2 hingga 2,5 triliun Rupiah. Totok menekankan perlunya optimisme dan evaluasi berkelanjutan untuk mencapai tujuan ambisius ini, dengan memperhatikan langkah-langkah proaktif yang dilakukan sejak Januari untuk merangsang kegiatan investasi. Dan hubungan simbiosis antara perusahaan besar dan usaha kecil, di harapkan Kabupaten Ngawi bertransisi dari kota perbatasan menjadi pusat industri.
” Ngawi mengantisipasi lonjakan investasi yang signifikan pada tahun 2024, didorong oleh lokasinya yang strategis, strategi promosi yang proaktif, dan komunikatif serta lingkungan bisnis yang fasilitatif. DPMTSP Ngawi Optimis dan intens pendekatan proaktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investor,” pungkas Totok. ( Rek)