
Memasuki era tatanan baru masa pandemi covid 19, kegiatan belajar mengajar ( KBM ) banyak dilakukan secara daring ( jarak jauh melalui platform ). Tentu saja hal ini dilakukan merujuk kebijakan tim gugus tugas penanganan Covid 19 dan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang panduan pembelajaran.

kepala SMPN 6 Ngawi
Namun penerapan proses KBM di era new normal ini bukan berati tanpa kendala. Seperti yang disampaikan Sri Rahayu, M.Pd kepala SMPN 6 Ngawi. Menurutnya, kegiatan belajar mengajar via daring menjadi hal baru yang bagus untuk mengikuti teknologi, namun saat ini belum sepenuhnya bisa berjalan dengan baik saat ini, yang jelas butuh proses. “ Di lingkungan rumah siswa tidak semua koneksi internet berjalan lancer, sehingga ada siswa yang berada d ilingkungan tersebut kurang respon terhadap tugas yang diberikan guru. Selain itu, pembelajaran via daring ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, terkadang di tengah pembelajaran via daring tiba tiba kuota habis. Dan kondisi ekonomi wali murid tidak sama, apalagi dimasa pandemi ini,” katanya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut pihak sekolah mencari solusi salah satunya dengan membuat guru piket yang bertugas mendatangi kerumah siswa sehingga para siswa tidak lagi ketinggalan pelajaran. ” Untuk gadget tidak ada kendala karena melalui afirmasi kebutuhan gadget bagi siswa yg kurang mampu sudah terpenuhi. Hanya saja kendala koneksi dan beban pulsa yang tentu tidak sedikit,” ungkapnya kepada Spektroem.
Ia berharap, pandemi ini segera berakhir dan kembali dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Karena dalam membentuk karakter siswa tidak mudah hanya dengan via daring. “Aktivitas siswa lebih banyak dirumah. Dan kita tidak tahu bagaimana lingkungan sekitar rumah. Karena lingkungan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan karater siswa,” pungkasnya. ( Rek )