MENGENTAS KEMISKINAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI WARGA PURNA TUGAS

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil  Tembakau memiliki peranan penting dalam mendukung ekonomi, terutama di daerah yang bergantung pada sektor pertanian tembakau. Pun Dinas Perdagangan Industri dan Tenaga Kerja ( DPPTK ) Ngawi yang menggelar pelatihan Tata Boga yang dikuti oleh 50 peserta dari karyawan PT dadi Mulya sejati yang mendekati masa purna tugas.

Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 23 September hingga  15 oktober di perusahaan PT Dadi Mulya Sejati dibuka Rianto Dwi Jatmika, Wakil Bupati Ngawi. ( 23/9 )

Menurut Rianto Dwi Jatmika, ada beberapa upaya untuk mengatasi keterpurukan ekonomi setelah purna tugas. “Pelatihan dan Pemberdayaan ini bisa digunakan untuk pekerja tembakau yang sudah tidak aktif lagi, sehingga membantu mereka beradaptasi dengan sektor lain dan mengurangi dampak keterpurukan ekonomi,” katanya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan bahwa secara keseluruhan, pemanfaatan yang efektif dari DBHCHT dapat membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur, dan mendukung program sosial, yang semuanya berkontribusi untuk memulihkan dan memperkuat ekonomi lokal setelah purna tugas,” tegas Antok, sapaan akrab Rianto Dwi Jatmiko

Senada Supriyadi, ST. MM, kepala bidang Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan,perindustrian dan Tenaga Kerja ( DPPTK)  Ngawi menyampaikan bahwa pelatihan tata boga yang dikuti oleh 50 peserta,terdiri dari karyawan PT Dadi Mulya Sejati yang mendekati masa purna bertujuan meningkatkan keterampilan kerja bagi peserta pelatihan untuk bekal setelah purna tugas atau bisa  menciptakan lapangan kerja baru secara mandiri,sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran terbuka,” katanya.

Supriyadi juga menjelaskan bahwa mengentas kemiskinan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain,  pendidikan dengan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk semua lapisan masyarakat, sehingga mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Kemudian penciptaan lapangan kerja dengan mendorong investasi di sektor-sektor yang dapat menciptakan banyak lapangan kerja, seperti industri, pertanian, dan pariwisata. Juga Pemberdayaan Ekonomi dengan Mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memberikan akses ke modal dan pelatihan, agar mereka dapat tumbuh dan bersaing. Kemudian  Program Sosial dengan  mengimplementasikan program bantuan sosial yang tepat sasaran untuk keluarga miskin, termasuk akses ke layanan kesehatan dan pendidikan. Ada juga infrastruktur dengan  membangun infrastruktur yang baik, seperti jalan, listrik, dan air bersih, untuk mendukung aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup. Dan tidak sampai disitu juga, ada pendekatan kesetaraan Gender dengan  Mendorong partisipasi perempuan dalam ekonomi melalui pendidikan dan pelatihan, serta menyediakan dukungan bagi mereka yang memulai bisnis. Dan yang terakhir pendekatan holistik ini dapat membantu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat ( Wid )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *