Kabupaten Ngawi merupakan salah satu penyangga pangan nasional, hal ini disampaikan Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Ir Suwandi, M.Si saat menghadiri panen raya padi dan Gerakan Tanam di Desa Dawu kecamatan Paron kabupaten Ngawi. ( 4/12 )
Bupati Ngawi, Ir H Budi Sulistiyono dalam sambutannya mengatakan dengan luas lahan sawah 50.197 Ha, produksi gabah di Kabupaten Ngawi sebesar 778.986 ton atau setara dengan 446.904 ton beras, sehingga terjadi surplus. Menurut catatan konsumsi beras penduduk Kabupaten Ngawi kisaran 92.600 ton pertahun, atau 20 % . Dengan demikian terjadi surplus 80% atau kisaran 354.304 ton dari hasil produktivitas secara keseluruhan.
Sementara Suwandi mengapresiasi upaya pemerintah Kabupaten Ngawi khususnya dinas Pertanian yang capaian produktivitas pertanian memenuhi apa yang diharapkan. Sehingga pemenuhan kebutuhan lokal bisa terpenuhi ( 20 % ) dari hasil produktivitas, sedang yang lainnya (80%) untuk luar daerah. Ia menekankan dalam tata kelola manajemen produksi , petani harus bersatu, berkelompok, berkorporasi untuk mencari mitra dalam mengakses permodalan, sehingga petani bisa lebih meningkatkan penjualan komoditas dan memiliki posisi tawar. “ Kita punya modal, kita memiliki persediaan dalam jumlah yang banyak. Sedang untuk pemberdayaan BPP, harus ada gerakan besar di level kecamatan. Jadi semua data terkumpul di BPP dengan sistem digitalisasi. Inilah yang disebut Komando Strategi Pertanian (Kostra Pertanian ) fungsinya yakni baik data, materi penyuluhan, membangun jejaring , bahkan monitoring pemanfaatan alsintan dengan sistem on line sebagai wadah pembangunan pertanian berbasis tehnologi. Pada intinya Kostra Tani berfungsi membangun jaringan berbasih IT yang dikendalikan di Kontra Tani di level kecamatan,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Kementrian Pertanian memberikan bantuan benih padi seluas 2.500 Ha, benih jagung seluas 1.160 ha,benih kedelai seluas 195 ha, 2 unit traktor, 1 unit combine Harvester, 2 unit pimpa air, 1 paket sumur dangkal, Rehab jaringan irigasi tersier (RJIT) serta Asuransi Usaha Tani (AUPT ) dan 1 paket digitalisasi. ( Wid )