Dengan adanya anggaran bantuan pemerintah pusat melalui desa masing-masing dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan perekonomian desa menuju yang lebih baik. Pemerintah Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi melaksanakan terobosan pembangunan jalan rabat penghubung dari Desa Dawung menuju Desa Jogorogo. Proyek ini menggunakan anggaran Dana Desa Tahun Anggaran 2024.
Tahun 2024 ini, melalui APBDes Dana Desa (DD) sebesar Rp. 27.800.000,- Pemdes Dawung melaksanakan pembangunan pembangunan jalan rabat, sepanjang 52 meter, lebar 2,5 meter.
“Pembangunan jalan rabat ini sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat,” ungkap Ahmad Widayanto Kepala Desa Dawung saat ditemui Spektroem.
Pembangunan jalan rabat ini diharapkan selain akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, juga mempermudah dan memperlancar akses dari Desa Dawung menuju Desa Jogorogo.
“Semoga apa yang kita bangun semuanya sesuai dengan RAB dan harapan masyarakat. Karena itu saya meminta kepada masyarakat untuk memeliharanya, dan merawatnya agar pembangunan jalan rabat ini tidak cepat rusak,” ujar Ahmad Widayanto.
Dijelaskan Ahmad Widayanto, jalan rabat penghubung Desa Dawung menuju Desa Jogorogo ini sebelum di bangun, jika musim penghujan tiba jalannya becek dan licin.
“Itu artinya, dengan dibangunnya jalan rabat ini, aktivitas warga pengguna jalan tersebut menjadi lancar dan nyaman,” jelas Ahmad Widayanto.
Dengan adanya jalan rabat tersebut, kini perekonomian warga juga semakin berkembang.
Warga Desa Dawung yang berprofesi sebagai petani dan pedagang dapat dengan mudah membawa hasil pertanian ke pasar Jogorogo lewat jalan itu.
“Jadi, warga tidak perlu jalan muter karena jalannya sudah mulus,” kata Kades.
Ia berharap, dengan pembangunan infrastruktur jalan yang semakin merata dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat.
“Harapan kami, program pembangunan infrastruktur jalan ini dapat membawa manfaat untuk masyarakat.” ujarnya.
Ke depan, peningkatan kualitas jalan akan dilakukan secara merata dan berdasar skala prioritas sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Desa (Musdes).
“Seluruh pembangunan di desa selalu kami musyawarahkan dengan seluruh jajaran dan lapisan masyarakat, karena pada dasarnya kepentingan warga adalah yang paling utama,” pungkas Ahmad Widayanto. (Har)
