Salah satu visi misi Bupati Ngawi, Mengembangkan perekonomian kerakyatan melalui kemudahan investasi, pariwisata berbasis potensi lokal dan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan didukung riset dan teknologi gencar diimplementasikan Dinas Pertanian Ngawi.
“ Sebagai leading sector pertanian dan berhubungan langsung dengan petani, tentu saja harus fokus untuk mewujudkan, terutama yang berkaitan dengan pertanian yang ramah lingkungan. Kami siap melaksanakan amanah tersebut, mewujudkan pertanian ramah lingkungan,” kata Frangky Kepala Bidang Sapras Dinas Pertanian Ngawi.
Sesuai tupoksinya bidang Sapras membidangi perluasan dan Pelindungan Lahan, Irigasi Pertanian dan Pembiayaan serta Alat dan Mesin Pertanian, Pupuk dan pestisida. “ Secara teknis implementasi program menjadi kerja tim antar bidang bidang bidang yang ada di Dinas Pertanian. Dan terkait program Pertanian Ramah lingkungan, tentu saja memerlukan proses, tidak serta merta langsung berhasil. Saya yakin secara perlahan petani akan merubah perilaku dalam pengolahan lahan, dan secara matematika dengan sistem pertanian ramah lingkungan, petani tidak akan selalu tergantung terhadap pupuk kimiawi, yang kedua dengan pengunaan pupuk organik dalam kurun waktu tertentu ekosistem tanah akan kembali dengan dampak unsur hara tanah akan normal kembali. Kita selaku petugas dilapangan selalu berharap para petani tidak ragu dengan program ini, kembali ke pupuk organik dan bisa meninggalkan pupuk kimiawi,” jelas Frangky.
Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Ngawi merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, dan kita menempati pada peringkat kesatu, dan menjadi nomor tiga dalam produktivitas padi secara nasional sehingga wajib terus berupaya menjaga dan meningkatkan hasil produksi padi salah satunya dengan meningkatkan cara pengelolaan lahan pertanian secara efektif. “ Mungkin kita satu satunya daerah yang menerapkakan sistem pertanian yang ramah lingkungan,” pungkas Frangky. ( Wid )