Setiap mendengar kata sampah tentu saja banyangan kita tenpat yang kumuh, bau yang menyengat serta menjadi sumbernya penyakit, dan sepertinya masalah sampah menjadi salah satu topik pembahasan yang tidak ada hentinya. Pun yang dirasakan oleh warga dusun Sepreh desa Selopuro kecamatan Pitu, dimana areal tersebut sebagai satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir dari sampah-sampah yang ada di kabupaten Ngawi.
Ditemani warga sekitar, sebut saja Warno, kami (Spektroem) mendatangi lokasi tersebut untuk sekedar melihat penanganan sampah, kedatangan kami sejenak tertegun melihat onggokan sampah yang menggunung, seakan menjadi pembenaran akan keluh kesah yang dirasakan warga sekitar, “ ini sudah nggak begitu bahu, dibanding yang kemarin-kemarin, “ ujar warno.
Ditempat tersebut kami sempat berbincang-bincang dengan Sutik, mandor sekaligus operator alat berat yang sudah sejak tahun 1988 bertugas ditempat tersebut. Dia ( Sutik ) menuturkan untuk saat ini luas lahan yang menjadi lahan pembuangan sampah baru 2 Ha, sedang rencananya untuk tahun 2022 akan diadakan perluasan.
Saat disinggung tentang pengolahan sampah, Tik mengatakan saat ini untuk mengurangi bau, ia bersama dengan 15 temannya dari Dinas Lingkungan Hidup ( 13 tenaga honorer, 2 PNS ) melakukan pengurukan dan menutup dengan terpal, sedang untuk pengolahan lainnya, dari sampah tersebut gas metananya dialirkan ke rumah warga, untuk kompor, menampung 25 KK, sedang untuk sampah organiknya diolah menjadi pupuk kompos, walau masih digunakan untuk internal, khususnya taman.
Ia juga mengakui dengan keterbatasan alat, belum bisa mengolah sampah secara maksimum, seperti daerah lainnya bahkan ia mengatakan pernah mencoba berinovasi mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Minyak tetapi hasilnya kurang bisa maksimal, “ tidak imbang antar hasil dan biaya operasionalnya, “ kata Sutik.
Ada pemandangan lain ketika kami menelusuri sekitar gundukan sampah, di Lahan Pembuangan Sampah tersebut, ada 25 pemulung mengumpulkan sampah plastik. “ Mereka kebanyakan warga sekitar, tiap minggunya mereka bisa mengumpulkan 2 sampai 3 Ton sampah plastik, memang belum imbang kalau dibandingkan dengan jumlah sampah yang masuk, tiap harinya sampah yang tertampung disini ada sekitar 20 sampai 30 ton, “ pungkas Sutik. ( Wid )