SD Negeri Dumplengan 1 Bangun Karakter Anak Melalui Seni

Seni menjadi salah satu cara efektif dalam membentuk karakter anak didik, hal ini seperti yang disampaikan Kepala SDN Dumplengan 1, Kecamatan Pitu, Ngawi, Heri Purnama Hadi, bahwa peran guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi pembimbing dan pembina kepribadian anak.

“Tugas dan tanggung jawab guru sangat besar. Guru harus mampu menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik dari segi intelektual maupun akhlaknya,” ujar Heri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2024).

Heri menekankan bahwa pembentukan kepribadian anak memerlukan pendekatan khusus, salah satunya melalui seni. “Keilmuan bisa didapat dari mana saja, tapi pembentukan pribadi anak harus ditangani dengan pendekatan yang tepat. Seni adalah salah satu caranya,” jelasnya.

Menurut Heri, seni tidak hanya memupuk kreativitas, tetapi juga membantu anak memahami dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya, diantaranya mendorong ekspresi diri pada anak dengan cara diberi kebebasan menggambar, melukis, atau membuat kerajinan tanpa aturan yang kaku. Kemudian, lanjut Heri seni juga mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan menciptakan karya seni unik, seperti dari bahan daur ulang, dan melibatkan mereka dalam kegiatan seni seperti drama, musik, atau tari.

Tidak kalah penting lagi, dikatakan Heri bahwa seni dapat mengajarkan nilai dan karakter, “Proses berkarya seni mengajarkan nilai kesabaran, kerja keras, dan tanggung jawab,” katanya.

Selain itu, lanjut Heri seni mampu meningkatkan kemampuan sosial seperti seperti teater atau ansambel musik melatih anak untuk bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain. “Seni juga mengasah kecerdasan emosional karena membantu anak mengenali dan mengelola emosinya, kemudian melatih anak fokus dan konsentrasi berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas hingga tuntas,” terangnya panjang lebar. Dan, yang terakhir dituturkan Heri bahwa seni dapat meningkatkan kepercayaan diri pada anak.

Heri juga memberikan tips kepada orang tua dan guru untuk menjadikan seni sebagai aktivitas yang menyenangkan, bukan kewajiban. “Jangan menilai karya anak berdasarkan standar bagus atau jelek. Yang penting adalah memberikan ruang bagi mereka untuk mencoba berbagai jenis seni dan menemukan apa yang mereka sukai,” pesannya.

Dalam kesempatan ini, Heri menunjukkan berbagai karya seni anak didiknya, mulai dari olahan barang bekas, seni lukis, kerawitan, hingga seni olah vokal.
Ia juga menambahkan bahwa salah satu tantangan dalam dunia pendidikan saat ini adalah menumbuhkan rasa bahwa belajar bukanlah kewajiban, melainkan kebutuhan. “Dengan seni, anak tidak hanya belajar menciptakan sesuatu tetapi juga membangun karakter dan memahami nilai-nilai kehidupan,” pungkasnya. (Wid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *