Budi Pekerti saat ini hal yang layak menjadi salah satu perhatian di lingkungan sekolah. Ini sangat penting bagi generasi bangsa, mengingat istilah “KRISIS MORAL” yang bisa dirasakan saat ini melanda generasi muda. Sering kali di keseharian kita melihat anak anak dengan cueknya, bertutur kasar yang dirasa jauh dari moralitas bangsa kita sebagai bangsa timur yang terkenal dengan andap-ashornya. Di sinilah factor keteladaan menjadi salah satu solusi.
Krisis keteladanan saat ini dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari. Situasi dan kondisi saat ini banyak mengakibatkan kurangnya perhatian ke anak. Kesibukan pekerjaan orang tua di era ini menyebabkan beralihnya fungsi keteladanan menjadi tontonan dan sebaliknya tontonan justru mereka jadikan sebagai tuntunan. Untuk itu kerjasama antara orangtua siswa dengan guru sebagai pembimbing harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.
Menurut Pur Wahyudi, kepala SMAN 1 Karangjati, banyak hal yang mempengaruhi dekadensi moral anak sekarang.” Saat ini bukan waktunya mencari kesalahan, tetapi kita mencari solusi bersama jalan keluarnya, paling tidak bisa meminimalisir kenakalan remaja tersebut,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa ada beberapa kiat bagi pendidik dalam pembangunan mental anak didik. Cara membangun karakter siswa bisa dilakukan melalui hal-hal yang sederhana. Guru yang berkarakter positif akan lebih mudah membangun karakter yang baik pada siswanya. Pembentukan karakter siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah yang kondusif. “Pendidikan Keagamaan, menjadi prioritas dalam pembentukan karakter,dimanapun anak berada, pendidikan agama penting untuk dikenalkan. Agar mereka mengenal Tuhan, bagaimana beribadah dan memiliki keyakinan harus ditanaman, dan semakin dini anda menanaman hal ini pada seorang anak, maka akan semakin kuat iman mereka,” tegas Pur.
Disinggung terkait prestasi SMAN 1 Karangjati, ia menyampaikan bahwa tidak kalah jauh dengan lembaga pendidikan yang lain. ” Alhamdulillah,banyak prestasi yang ditoreh siswa kami, baik akademis maupun non akademis. Dengan 780 siswa saat ini dan guru pengajar 61 orang, kami selalu siap mendapingi, mendidik, membina anak didik, tidak ada anak dibiarkan akan pandai sendiri, dari sinilah selain kita bangun sinergitas warga sekolah, satu dan yang lainnya saling mendukung sesuai dengan kapasitas,” pungkas Pur. ( Wid )