SMPN 1 KASREMAN MEMUPUK RASA NASIONALISME DAN PATRIOTISME

Edisi kali ini, Spektroem mendatangi SMPN 1 Kasreman, kedatangan kami disambut langsung pejabat Sementara ( PJ ) kepala SMPN 1 Kasreman, Tarkum.   Mengawali perbincangan, kami menanyakan terkait pendidikan, sosok yang dikenal proletar ini menyampaikan bahwa  pendidikan tidak hanya sekedar transfer knowledge, tetap juga bimbingan serta pembinaan yan berkaitan dengan bekal pada perilaku pada siswa.

Tarkum Pejabat Sementara ( PJ ) kepala SMPN 1 Kasreman

Ada yang menarik saat ngobrol dengan sosok Kepala Sekolah ini, saat obrolon di momen hari Kemerdekaan Republik Indinesia yang ke 77, terfokus pada pembentukan karakter anak yang berkaitan dengan jiwa nasionalis dan patriotisme.  Menurutnya, banyak cara menumbuhkan nilai nasionalisme dan pada patriotisme pada anak didik.Perwujudan sikap dan semangat nasionalisme tidak harus selalu dilakukan dengan mengorbankan jiwa dan raga.Namun, bisa pula diwujudkan dengan berbagai sikap dan perilaku yang mencerminkan semangat nasionalisme di sekolahan.

” Rasa nasionalisme harus dipupuk dan ditanamkan pada generasi penerus bangsa mulai dari anak-anak hingga kalangan generasi muda. Nasionalisme adalah sebuah perasaan cinta dan kebanggaan yang tinggi kepada tanah air sehingga terbentuk kesetiaan kepada negara. Cara meningkatkan rasa nasionalisme bisa dilakukan melalui beberapa hal bahkan dari sesuatu yang terlihat sepele,” kata Tarkum.

Ia juga menegaskan bahwa  rasa nasionalisme bisa dipupuk sejak dini dan diajarkan langsung oleh orang tua maupun dari kegiatan sekolah. Semua orang memiliki tanggung jawab agar rasa nasionalisme tidak luntur oleh modernisasi dan teknologi. Pada usia dini pengenalan nasionalisme bisa dilakukan oleh orang tua di rumah. Sementara itu untuk memupuk rasa nasionalisme bagi kalangan remaja bisa dilanjutkan dan ditingkatkan di sekolah.   “ Mengapa anak-anak remaja pemupukan rasa nasionalisme dikatakan lebih efektif jika dilakukan di sekolah? Jika dilihat fenomena yang ada anak-anak usia remaja lebih mendengarkan dan mematuhi apa yang dikatakan oleh gurunya daripada orang tuanya. Nah, untuk memupuk rasa nasionalis, kita menerapkan beberapa kegiatan di sekolah, diantaranya  Upacara Bendera,  Setiap hari Senin di sekolah selalu dilakukan upacara bendera begitu juga dengan hari-hari nasional seperti 17 Agustus dan Sumpah Pemuda. Melaksanakan upacara bendera merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme di kalangan para siswa.  Di masa pandemi ini saat sekolah dilakukan secara online maka upacara juga dilaksanakan dengan daring dari rumah.

Tujuannya agar siswa tetap memiliki rasa nasionalisme melalui upacara. Kemudian belajar lagu  Nasional.  Di sekolah juga diajarkan tentang lagu-lagu nasional. Selain lagu kebangsaan di negara kita ini juga terdapat banyak lagu-lagu nasional yang hendaknya selalu diingat dan dihafalkan oleh para siswa. Di tengah globalisasi dan teknologi internet seperti ini keberadaan lagu-lagu dari luar negeri menjadi konsumsi anak-anak remaja tiap hari. Agar mereka tidak melupakan lagu-lagu nasional yang merupakan bagian dari identitas bangsa maka sekolah perlu memberikan pelajaran mengenai lagu-lagu tersebut.  Yang ke 3 adalah Mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Daerah. Indonesia terdiri dari berbagai daerah, suku dan budaya. Siswa sekolah hendaknya selalu diberikan pengajaran tentang bahasa dan kebudayaan daerah sehingga bisa menumbuhkan rasa nasionalisme.  Kalau siswa mengenal dan mempelajari bahasa serta kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia bukan hanya sebatas daerah dan sukunya saja maka rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air akan tertanam. Belajar dan mengenal bahasa dan kebudayaan daerah lain di Indonesia menjadi bagian dari cara meningkatkan rasa nasionalisme pada siswa. Lalu kita juga melaksanakan Pendidikan Kewarganegaraan dimana rasa nasionalisme di kalangan siswa juga ditanamkan melalui pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan akan membentuk siswa menjadi generasi yang taat aturan, menjadi warga negara yang baik dan mencintai tanah airnya. Tantangannya adalah bagaimana cara untuk membuat agar pendidikan kewarganegaraan menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa senang mempelajarinya. Dan yang terakhir adalah  Melaksanakan Peringatan Hari Besar Nasional, dalam arti rasa nasionalisme akan tertanam di hati dan pikiran para siswa jika sekolah rutin menyelenggarakan dan melaksanakan peringatan hari-hari besar nasional. Biasanya peringatan hari besar nasional dilakukan dengan melaksanakan upacara bendera ataupun perlombaan-perlombaan seperti menyanyikan lagu wajib nasional, menulis cerita tentang tokoh pahlawan nasional dan sebagainya,” pungkas Tarkum. ( Wid )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *