Seiring kemajuan tekonologi, menyertai pula dampaknya. Kemudahan akses informasi hanya dengan genggaman tangan. Ya, hanya dengan handphone ( HP ), saat ini seakan tidak ada batas, mulai anak anak hingga orang tua dengan mudah mengakses semua kebutuhan informasi, dari kebutuhan pokok hingga hiburan. Saat ini sering kita lihat anak anak hampir tiap hari tidak lepas dari namanya HP, tentu saja hal tersebut bisa berdampak negatif jika tidak ada pembatasan akses informasi untuk anak anak.
Pun SMPN 1 Pangkur yang intens melakukan giat kedisiplinan dan ketertiban guna menjadi salah satu penangkal disinformasi dari kebebasan akses internet. Setiap harinya sekolah ini melaksanakan pembiasaan berdoa bersama, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan membaca Al Qur’an di setiap kelas masing masing dan di tunggui guru kelas di jam pertama . “ Selain memperkuat iman, kita ingin anak anak bisa menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengenal dan mendalami agama,” kata Djumariati Kepala SMPN 1 Pangkur.
Ia juga menyampaikan bahwa tujuan kegiatan rutin tersebut adalah membentuk sikap dan perilaku siswa yang di harapkan sehingga membantu anak untuk belajar bertanggung jawab dan mengendalikan diri mereka. ” Dengan melaksanakan kedisiplinan dan ketertiban, harapan kami, SMPN 1 Pangkur nantinya bisa mencetak manusia berbudaya dan berkualitas,” kata Djumariati.
Selain dikenal dengan kedisplinannya, sekolah yang berada di pusat kecamatan Pangkur ini memiliki segudang prestasi. Di bidang akademik, tahun 2023 ini berada di 8 besar murid berprestasi se kabupaten Ngawi. Sedangkan untuk prestasi non akademik berjajar piala, diantaranya Penampil Naskah Lomba Baca Geguritan Tingkat SMP SeKabupaten Ngawi, Juara 3 Drumband Tingkat SMP Se Kabupaten Ngawi, Juara Harapan 3 Tari Tingkat SMP se Kabupaten, Juara 2 Solo vocal Karesidenan Madiun, Juara Harapan MTQ Tingkat Kabupaten Ngawi, O2SN Bulutangkis juara 1 Tingkat Kabupaten yang di tingkat Propinsi masuk 3 besar.
Ada yang menarik sekali di SMPN 1 Pangkur, sekolah ini mempunyai Seni Karawitan sendiri. Bahkan perfomanya sudah dikenal masyarakat. “ Dari bulan Mei sampai Oktober 2023 kami sudah manggung 20 kali. Prestasi ini bukan prestasi non akademis, melainkan prestasi atas pengakuan masyarakat, “ pungkas Djumariati. ( Kit )