Sinkronisasi rangkaian kegiatan dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan di Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) Pemerintah wajib dilakukan. Pun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman ( Perkim ) Kabupaten Ngawi yang melakukan Forum OPD di Rumah makan Notosuman. ( 26/2 ). “ Dengan kegiatan ini diharapkan muncul pemerataan program pembangunan yang dapat memicu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan diharapkan akan memberi konstribusi positif, karena tiap OPD merumuskan beberapa kebijakan kebijakan strategis yang akan dikolaborasikan antar OPD dan dimantapkan dalam Renja (rencana kerja ), “ ujar Purwono Broto S kepala Dinas Perkim Ngawi.
Pada kesempatan tersebut Purwono menegaskan bahwa selama setahun kedepan Dinas Perkim, tetap akan konsisten dengan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan infrastruktur, dengan tiga skala prioritas. Yang pertama ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat, kedua penyediaan air bersih dan yang ketiga sanitasi bagi limbah perumahan warga. “Untuk rumah layak huni sampai saat ini mendasar pada jumlah kepala keluarga ( KK ) seluruh kabupaten Ngawi ada kurang lebih 293.505 KK . Sedangkan jumlah rumah yang ada 256.016 unit, artinya masih ada kekurangan rumah kurang lebih 57.461 unit,” tegasnya.
Pria humoris ini juga menjelaskan untuk rumah tidak layak huni (RTLH) tercatat sejak tahun 2015 ada kisaran angka 118.832 unit, ada 9000 unit yang menjadi prioritas. “ Kami push supaya makin banyak warga yang memiliki rumah layak huni. Dan untuk mencapai semua itu kita menggandeng masyarakat atau komunitas masyarakat untuk bersama-sama , berswadaya membantu Pemerintah mewujudkan rumah layak huni, seperti yang telah dirintis dan dilakukan bersama terhitung tahun 2018, terealisasi sebanyak 696 unit Rumah layak Huni,” katanya.
Sedangkan untuk air bersih, Dinas Perkim Ngawi sendiri telah menangani sebanyak 64,81% dari seluruh kebutuhan yang ada. “ Yang menjadi sedikit kendala masalah jaringan air bersih. Namun tahun ini Ngawi belahan utara yang dulu juga terkendala air bersih sekarang sudah bisa teratasi dengan adanya program penyediaan air bersih berbasis masyarakat. Alhamdulillah, dengan program Pansimas bisa teratasi. Dan untuk program Sanitasi yang golnya 100-0-100 ( 100 persen akses air bersih,0 persen kawasan kumuh,100 persen limbah layak buang ), untuk saat ini sudah tercapai 87,32%,” pungkas Purwono. (Wid )